Tata cara rukun ibadah Haji & Umroh
1. Persiapan fisik dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Persiapan fisik dan mental yang matang sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan kesuksesan dalam melaksanakan kedua ibadah tersebut. Persiapan ini meliputi beberapa hal yang
harus diperhatikan, antara lain:
• Kondisi kesehatan: Sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tubuh dalam kondisi sehat dan mampu menahan aktivitas fisik yang cukup berat selama melaksanakan ibadah. Jika ditemukan kelainan atau penyakit tertentu, sebaiknya melakukan
pengobatan terlebih dahulu.
• Kondisi mental: Selain persiapan fisik, persiapan mental juga sangat penting dalam melaksanakan ibadah haji dan umroh. Umat Muslim harus mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi segala macam tantangan dan mengatasi stres dan kelelahan selama melaksanakan ibadah.
• Pendidikan agama: Sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh, sebaiknya memperdalam pengetahuan mengenai tata cara dan rukunrukun pelaksanaan ibadah tersebut, baik dari segi teori maupun praktiknya. Pendidikan agama seperti ini dapat dilakukan melalui menghadiri kelas-kelas atau seminar-seminar yang diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga agama.
• Persiapan materi: Persiapan materi juga penting dilakukan sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh. Hal ini meliputi persiapan dana,tiket pesawat, akomodasi, transportasi, dan lain sebagainya. Umat Muslim juga perlu menyiapkan peralatan yang diperlukan selama melaksanakan ibadah, seperti pakaian ihram, sepatu sandal, dan lain sebagainya.
• Komunikasi: Sebelum berangkat ke Mekah dan Madinah, sebaiknya memperbaharui informasi terkait dengan kondisi di tempat tujuan, seperti situasi keamanan dan perkembangan terkini terkait pandemi. Selain itu, penting juga untuk menjalin komunikasi dengan keluarga dan kerabat agar mereka dapat memberikan dukungan dan doa selama melaksanakan ibadah.
Dengan melakukan persiapan fisik dan mental yang matang, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan tenang, nyaman, dan penuh khusyuk.
2. Persyaratan dan prosedur pendaftaran untuk melaksanakan ibadah haji dan
umroh
Persyaratan dan prosedur pendaftaran untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh berbeda-beda tergantung dari masing-masing negara. Namun, pada umumnya persyaratan dan prosedur pendaftaran yang harus dipenuhi oleh jamaah haji dan umroh adalah sebagai berikut:
• KTP atau paspor: Jamaah haji dan umroh harus memiliki KTP atau paspor yang masih berlaku. Paspor harus memiliki masa berlaku minimal enam bulan sejak tanggal kepulangan dari Arab Saudi.
• Bukti pembayaran: Jamaah haji dan umroh harus membayar biaya paket perjalanan haji dan umroh secara penuh kepada travel agen yang sudah terdaftar di Kementerian Agama atau Kementerian Pariwisata.
• Surat keterangan sehat: Jamaah haji dan umroh harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan surat keterangan sehat dari dokter yang sudah ditunjuk oleh pemerintah.
• Vaccination certificate: The Saudi government has announced that proof of COVID-19 vaccination will be mandatory for pilgrims to perform Umrah and Hajj in 2021.
• Bukti keuangan: Jamaah haji dan umroh harus melampirkan bukti keuangan, seperti rekening bank, surat keterangan penghasilan, atau sertifikat deposito.
Prosedur pendaftaran untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh adalah sebagai berikut:
• Memilih travel agen: Jamaah haji dan umroh harus memilih travel agenyang sudah terdaftar di Kementerian Agama atau Kementerian Pariwisata. Pilih agen yang terpercaya dan sudah berpengalaman dalam mengurus perjalanan haji dan umroh.
• Mendaftar: Jamaah haji dan umroh harus mendaftar di travel agen yang sudah dipilih dan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan.
• Melakukan pembayaran: Jamaah haji dan umroh harus melakukan pembayaran biaya perjalanan haji dan umroh secara penuh kepada travel agen.
• Mengikuti persiapan: Jamaah haji dan umroh harus mengikuti persiapan yang disediakan oleh travel agen sebelum berangkat ke Arab Saudi, seperti kelas pelatihan, pemeriksaan kesehatan, dan persiapan materi.
• Menerima visa: Setelah persiapan selesai, jamaah haji dan umroh akan menerima visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi di negara asalnya.
• Berangkat ke Arab Saudi: Jamaah haji dan umroh harus tiba di Arab Saudi pada waktu yang sudah ditentukan oleh travel agen dan pihak berwenang di Arab Saudi.
• Melaksanakan ibadah: Setelah tiba di Arab Saudi, jamaah haji dan umroh akan melaksanakan ibadah sesuai dengan tata cara yang sudah ditentukan. Setelah selesai, jamaah haji dan umroh akan kembali ke negara asalnya.
3. Tata cara dan rukun-rukun pelaksanaan ibadah haji dan umroh, termasuk tata
cara thawaf, sa'i, wukuf di Arafah, dan lain sebagainya
Berikut adalah tata cara dan rukun-rukun pelaksanaan ibadah haji dan umroh:
a. Ihram
Ihram adalah niat dan memulai ibadah haji atau umroh dengan mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari dua helai kain putih tanpa jahitan. Ihram dipakai dengan niat dan membaca talbiyah. Pakaian ihram dilarang dipakai dalam keadaan melakukan perbuatan dosa.
b. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran dengan arah searah jarum jam. Tawaf dimulai dari sudut Hajar Aswad (batu hitam) dengan membaca takbir dan doa. Setelah itu, jamaah haji dan umroh mengelilingi Ka'bah dengan tetap memegang arah Ka'bah dan melempar jumrah.
c. Sa'i
Sa'i adalah melakukan perjalanan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Sa'i dimulai dari Shafa dengan membaca doa tertentu, kemudian jamaah haji dan umroh berjalan menuju Marwah dan melafalkan doa. Saat melakukan Sa'i, jamaah haji dan umroh harus mengikuti rute yang ditentukan dan tidak boleh melangkah di atas Hijir Ismail.
d. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah haji berkumpul di Padang Arafah dan melakukan wukuf, yaitu berdiri dan berdoa sepanjang siang sampai matahari terbenam. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang paling penting.
e. Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah dan bermalam di sana. Di Muzdalifah, jamaah haji melakukan mabit, yaitu mengumpulkan batu kerikil untuk melontarkan jumrah di Mina.
f. Melontar Jumrah
Melontar jumrah dilakukan di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jamaah haji melempar tiga jumrah besar dan satu jumrah kecil dengan batu kerikil yang dikumpulkan di Muzdalifah. Setelah itu, jamaah haji melakukan pemotongan rambut sebagai tanda menyelesaikan haji.
g. Tawaf Ifadhah
Tawaf Ifadhah dilakukan setelah melontar jumrah. Jamaah haji melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran dan kemudian melakukan Sa'i sebanyak 7 kali.
h. Tawaf Wada
Tawaf Wada adalah tawaf terakhir sebelum jamaah haji kembali ke negara asal. Tawaf Wada dilakukan di Ka'bah dengan tujuan berpamitan kepada Allah dan berdoa agar seluruh ibadah yang dilakukan diterima Allah SWT.
Itulah tata cara dan rukun-rukun pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Selain rukun-rukun tersebut, ada beberapa tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umroh yang perlu diperhatikan, di antaranya:
• Tidak boleh memotong atau mencabut rambut, kuku, atau bulu ketika berada dalam ihram.
• Tidak boleh melakukan hubungan suami istri atau tindakan seksual lainnya saat dalam ihram.
• Tidak boleh membunuh binatang selama dalam ihram.
• Menghindari perbuatan dosa dan mengikuti aturan yang ada selama pelaksanaan haji dan umroh.
• Mencuci dan membersihkan diri sebelum memulai ibadah tawaf dan sa'i.
• Mengucapkan takbir dan doa khusus saat melakukan setiap rukun ibadah haji dan umroh.
• Tidak boleh mengenakan pakaian yang menutup kepala (untuk pria) atau menutup wajah (untuk wanita) saat melakukan tawaf dan sa'i.
• Menjaga kebersihan lingkungan sekitar, termasuk tidak membuang sampah sembarangan dan menghindari merusak fasilitas umum.
• Selain itu, para jamaah haji dan umroh juga perlu memperhatikan kesehatan fisik dan mental mereka. Ini termasuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan cukup istirahat, serta menghindari kerumunan dan situasi yang dapat mengganggu kesehatan dan keamanan. Memperhatikan kesehatan mental juga penting, seperti menjaga fokus dan konsentrasi selama ibadah, serta menghindari stress dan kelelahan yang berlebihan. Semua tata cara dan rukun-rukun tersebut harus dijalankan dengan sungguhsungguh dan penuh kesadaran dalam rangka memperoleh pahala dan ridha
Allah SWT.
4. Panduan praktis selama di Mekah dan Madinah, termasuk akomodasi,
transportasi, dan fasilitas lainnya Ketika berada di Mekah dan Madinah, para jamaah haji dan umroh akan memerlukan akomodasi, transportasi, dan fasilitas lainnya. Berikut adalah beberapa panduan praktis yang dapat membantu selama berada di dua kota suci tersebut:
• Akomodasi: Biasanya para jamaah haji dan umroh akan menginap di hotel atau apartemen yang dekat dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Pilihan akomodasi beragam, dari yang sederhana hingga mewah. Pastikan untuk memesan akomodasi dengan waktu yang cukup agar tidak kehabisan dan pastikan juga untuk membaca review dari penginapan
tersebut sebelum memesan.
• Transportasi: Transportasi umum yang tersedia di Mekah dan Madinah adalah taksi, bus, dan kereta api. Namun, selama musim haji dan umroh, transportasi umum cenderung padat dan sulit diakses. Sebaiknya menggunakan transportasi yang telah disediakan oleh agen travel atau operator travel yang dapat membantu dalam mengatur transportasi selama di sana.
• Fasilitas lainnya: Ada berbagai fasilitas yang tersedia di Mekah dan Madinah, termasuk pusat perbelanjaan, restoran, pasar, klinik kesehatan, dan banyak lagi. Pastikan untuk membawa kartu identitas dan uang tunai dalam jumlah yang cukup selama berada di sana. Jangan lupa untuk mengikuti aturan dan etika yang berlaku di tempat-tempat tersebut.
• Berkeliling di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi: Saat berada di Mekah dan Madinah, pastikan untuk menjelajahi sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ada banyak tempat bersejarah yang dapat dikunjungi, termasuk Jabal Nur, Hira Cave, Jabal Rahmah, dan lain sebagainya. Jangan lupa juga untuk mengikuti aturan dan etika yang berlaku di setiap tempat
tersebut.
• Menghindari kerumunan: Saat melakukan ibadah haji atau umroh, pastikan untuk menghindari kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Selama masa pandemi COVID-19, pastikan untuk selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer.
• Menjaga keamanan: Meskipun Mekah dan Madinah merupakan tempat yang aman dan ramah, tetap perlu diwaspadai terhadap kejahatan atau penipuan. Pastikan untuk selalu membawa kartu identitas dan uang tunai dalam jumlah yang cukup, serta menghindari situasi yang tidak aman. Demikianlah beberapa panduan praktis selama berada di Mekah dan Madinah.
Selalu perhatikan aturan dan etika yang berlaku serta selalu berdoa agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
5. Penjelasan mengenai doa-doa dan dzikir yang disarankan selama
melaksanakan ibadah haji dan umroh Doa dan dzikir adalah bagian penting dari ibadah haji dan umroh. Berikut adalah
penjelasan mengenai doa-doa dan dzikir yang disarankan selama melaksanakan ibadah haji dan umroh:
a. Doa Thawaf: Doa thawaf dilakukan ketika memulai dan mengakhiri thawaf di Ka'bah. Doa ini mengandung permintaan pengampunan, keberkahan, keselamatan, dan perlindungan. Doa thawaf dapat dilakukan dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
b. Doa Sa'i: Doa Sa'i dilakukan ketika memulai dan mengakhiri sa'i antara bukit Safa dan Marwah. Doa ini mengandung permintaan pengampunan, keberkahan, dan keselamatan. Doa sa'i dapat dilakukan dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
c. Doa Wukuf: Doa wukuf dilakukan ketika berada di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Doa ini mengandung permintaan pengampunan, keberkahan, dan keselamatan. Doa wukuf dapat dilakukan dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
d. Dzikir: Selama berada di Mekah dan Madinah, disarankan untuk selalu berdzikir dan membaca Al-Quran. Beberapa dzikir yang disarankan antara lain:
• Istighfar: meminta ampun kepada Allah SWT.
• Tahmid: memuji Allah SWT.
• Tasbih: mengagungkan Allah SWT dengan mengucapkan Subhanallah.
• Takbir: mengagungkan Allah SWT dengan mengucapkan Allahu Akbar.
• Selain itu, juga disarankan untuk membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas setiap selesai shalat fardhu. Doa dan dzikir merupakan bagian penting dari ibadah haji dan umroh karena dapat membantu memperkuat koneksi spiritual dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu melaksanakan doa dan dzikir
sesuai dengan tata cara dan rukun-rukun yang berlaku selama melaksanakan ibadah haji dan umroh.
6. Panduan praktis setelah selesai melaksanakan ibadah haji dan umroh, termasuk hal-hal yang harus diperhatikan setelah kembali ke tanah air Setelah selesai melaksanakan ibadah haji dan umroh, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
• Membayar Hutang Ibadah: Jika sebelum berangkat ke tanah suci, seseorang memiliki hutang ibadah seperti puasa, qadha shalat, atau membayar zakat, maka setelah kembali ke tanah air, ia harus segera melunasinya.
• Mengucapkan Selamat: Ketika kembali ke tanah air, disarankan untuk mengucapkan selamat kepada kerabat dan teman-teman yang tidak bisa ikut dalam perjalanan ibadah haji dan umroh.
• Menjaga Amal Baik: Setelah melaksanakan ibadah haji dan umroh, seseorang diharapkan dapat menjaga amal baik yang telah dilakukan selama di tanah suci. Hal ini dapat dilakukan dengan terus memperbanyak ibadah dan amal saleh.
• Menjaga Kesehatan: Ketika kembali ke tanah air, seseorang perlu menjaga kesehatan dengan menghindari makanan yang tidak sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur. Hal ini untuk menghindari risiko terkena penyakit yang mungkin didapat selama perjalanan ke tanah suci.
• Menjaga Silaturahmi: Setelah kembali dari tanah suci, disarankan untuk terus menjaga silaturahmi dengan kerabat dan teman-teman. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunjungi mereka, meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan, dan memperbaiki hubungan yang rusak.
• Berbagi Pengalaman: Ketika kembali ke tanah air, seseorang dapat berbagi pengalaman selama melaksanakan ibadah haji dan umroh kepada orang lain. Hal ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah yang sama.
• Menjaga Doa dan Dzikir: Setelah melaksanakan ibadah haji dan umroh, seseorang diharapkan dapat terus menjaga doa dan dzikir yang telah dilakukan selama di tanah suci. Hal ini dapat membantu memperkuat koneksi spiritual dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Dalam hal-hal yang harus diperhatikan setelah kembali ke tanah air, yang terpenting adalah menjaga kesehatan dan amal baik, serta terus berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Hal ini akan membantu seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.